Dari Tindakan Tidak Menyenangkan, 3 TKI Ini Sukses Berkarir di Bidang Sosial

Indonesia Satu Manajemen,
14 Januari 2022 - 1:15

Tenaga Kerja indonesia (TKI) seringkali dianggap sebelah mata. Banyaknya pemberitaan, mulai dari penyiksaan, pelecehan hingga kekerasan menambah coretan-coretan kelam dari para pahlawan devisa Indonesia. Susahnya menaklukan negeri perantauan terkadang membuat mereka kembali ke tanah air dengan tangan kosong.

Di balik itu semua, ada cerita-cerita sukses dari para TKI. Berjuang memperbaiki perekonomian, keuletan berbuah manis. Seperti cerita dari para wanita tangguh berikut ini!

  • Heni Sri Sundani

Heni Sri Sundani memutuskan menjadi buruh migran di Hong Kong. Enam tahun dijalaninya sebagai pembantu rumah tangga. Kendati demikian ia juga taidak patah semangat dalam hal pendidikan hingga lulus sebagai cumlaude.

Memanfaatkan kemampuannya di dunia pendidikan, sepulang dari Hong Kong ia membentuk komunitas Agroedu Jampang Community di Bogor. Perkumpulan itu memfokuskan pada pembelajaran anak-anak terhadap lingkungan sekitar. Namanya juga cukup dikenal saat masih menjadi TKI karena aktif menulis.

  • Maizidah Salas

Sebelum sukses mendirikan Kampung Buruh Migran, Maizidah Salas, TKI asal Wonosobo ini pernah mengalami kekerasan seksual dan nikah di usia belia. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, ia berangkat ke Korea Selatan untuk menjadi buruh. Ternyata kehidupan di perantauan pun tidaklah mudah.

Kampung Buruh Migrain akhirnya didirikan atas inisiatif sendiri. Setelah mulai terdengar gaungnya, barulah pemerintah turut serta membantu dalam hal pembekalan skill.

  • Siti Badriyah

Siti Badriyah merupakan salah satu korban dari iming-iming gaji tinggi. Selama bekerja di Malaysia, ia mendapat upah yang tidak seharusnya, paspor ditahan dan hal-hal yang tidak menyenangkan lainnya.

TKI asal Grobogan Jawa Tengah tersebut akhirnya aktif dalam kegiatan yang melindungi hak-hak buruh migrain. Hingga akhirnya Migrant Care mengangkatnya menjadi staf di bidang pengaduan pada tahun 2004. Dari pengalaman tidak menyenangkan itu, Siti Badriyah juga turut dalam pemantauan Rancangan Undang-undang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri. Ini merupakan salah satu program kerja sama dengan Komisi IX Dewan PR RI.

Melalui tindakan tidak menyenangkan, akhirnya mereka memotivasi diri untuk terus berjuang maju. Masa lalu kelam sebagai TKI dibuktikan dengan sejumlah kemampuan dan ketekunan hingga menjadi orang sukses.

 

 

Lapor Pengaudan
Logo WhatsApp